Jumat, 06 November 2015

Mekar dan Layu

Bunga itu siap mekar lagi
Bedanya
Kali ini juga siap untuk layu atau dilayukan (lagi)

Senin, 02 November 2015

Dipojok Kau Tertawa

Hahaha...
Kau dengan mudah tersenyum
Tak terbersit sedikitpun
Rasa sakit ku disini

Kadang aku berpikir
Sejahat itukah kau nona?

Saya diam disini, dengan senyum juga
Walau pemaknaan kita berbeda
Rasa itu berbeda

Rabu, 28 Oktober 2015

Hay

Malam ini saya rindu sangat, setelah melihatmu seharian. Bolehkah kau sehat selalu? :)

Jumat, 16 Oktober 2015

Sesat Pikir

Pada akhirnya saya harus tidak memperdulikan kamu.

Karena saya tahu tidak ada gunanya .

Apapun yang saya lakukan akan selalu salah di matamu.

Kamu sudah punya konstruksi berfikir yang sesat. 

Kamu generalisasikan satu tindakan saya Lalu kamu konotasikan menjadi hal yang buruk setelah itu kamu bandingkan dengan "dia" yang menurutmu selalu melakukan hal yang lebih baik dan finally kamu ciptakan stigma di otakmu bahwa saya adalah orang yang buruk, sebaik apapun saya, setulus apapun niat saya.

Kamu akan terus menanamkan sebuah hal bahwa saya beserta tindakan saya adalah buruk.

Nice! Teruskanlah imajinasi prasangkamu. Selamat bersenang2 dengan perbandingan kebaikan dia dan keburukan saya.

Jumat, 09 Oktober 2015

Terpaan

Setiap kali rindu menerpa

Setiap itupun aku hadir langsung untuk diriku untuk mengatakan "Tahu diri lah"

Lalu niat itu hapus, sadar, dan hanya berdoa semoga ia selalu dalam keadaan sehat wal afiat


Depok, 9 Oktober 2015

Kamis, 24 September 2015

Kucing dan Benalu

Pagi itu hari libur
Ingin sekali aku mengajakmu
Ke rumah kucing tempatnya
Pasti disana kucing-kucing manja nan lucu akan menjemputmu untuk bermain
Tapi
Tiba-tiba aku teringat pesan ayahku
Jangan jadi benalu nak!
Ya, saat itu juga aku urungkan niatku
Karena aku tidak ingin jadi benalu, ayah.

Minggu, 20 September 2015

So I know where I stand

Saya sudah belajar banyak, saya pasti tahu dimana saya harus tegak berdiri. So I know where I stand laa

Saya paham "hanif" itu ada kadarnya setiap kadar ada tingkatannya dan saya pikir setiap tingkatan akan bertemu dengan tingkatan yang sama. So I know where I stand laa

Saya sadar saya tak kan bisa menyamakan "mu" bahkan "nya". Betul katamu, saya anak baru dalam Islam. Pemahaman saya pun tak sehebat "mu" dan "nya". Belum lagi ilmu tentang bahasa, romantisme religius, dan segudang ilmu lainnya yang saya tak punya. jadi wajarlah kamu tidak terlalu tertarik dekat kembali dengan ku. So I know where I stand laa

Saya percaya seraya berdoa Allah akan memberikan yang terbaik untukmu. Kalaupun bukan dia tentulah bukan saya. Allah Maha Adil, hanya itu yang saya debarkan di hati ketika warna pink menjadi hitam.

And Finally, So I know where I stand laa


Jakarta, 20 September 2015